Minggu, 04 Januari 2009

Baling-baling Bambu

Baling-baling Bambu

kira-kira apa yang akan muncul dalam perkembangan tekhnologi beberapa tahun mendatang, sekiranya melihat jangka 20 bahkan 100 tahun dari sekarang amat sulit. Apakah yang akan muncul adalah hal-hal yang sudah lama diidamkan, tetapi sejauh ini belum mewujud? Harapan atau fantasi yang muncul pun lalu beraneka ragam dan mungkin aneh apabila didengar sekarang ini. Ada orang yang menganggap bahwa terbang ke angkasa merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan. serta Nanoteknologi dimana peralatan yang digunakan sehari-hari serba berukuran sangat kecil. Kedengarannya seperti fiksi ilmiah, tetapi baling-baling bambu sebentar lagi bukanlah sekedar impian saja di tahun 2030, dengan rancangan-rancangan mutakhir, dimulai dengan model yang ultra-ringan, Skuter Udara, sampai kendaraan yang lebih tangguh dan canggih yang bernama Skycar tampaknya baling-baling bambu ini akan menjadi pengganti kendaraaan bermotor yang sering dipakai untuk beraktifitas sehari hari. Ditilik dari bentuk luarnya, baling-baling bambu ini ini persis seperti baling-baling seperti biasanya hanya saja memiliki ukuran yang lebih kecil, yang memiliki 2 buah sayap sayap yang pendek,. Jika dilihat dari atas mirip seperti symbol “+”.baling-baling ini tidak memerlukan lapangan udara untuk mendaratkannya,kita dapat mendaratkannya dimana saja asalka saja tempat tersebut dirasakan tempat yang aman atau di atas tanah dan permukaan air, dapat turun di landaian yang terjal, bahananya kecil, dan tidak akan mempengaruhi ketenangan di kawasan sekitar. Pada tahun 1968, tahun 2001 terasa masih sangat jauh. Pada tahun pembuka milenium ketiga ini bukan tak mungkin teknologi sudah sangat maju sehingga perjalanan antariksa sudah menjadi sangat umum dengan menggunakan alat bantu ini.Bulan sudah menjadi koloni kita dan penerbangan Bumi-Bulan berjalan beberapa kali dalam sehari, sebuah stasiun antariksa menjadi tempat transit untuk pindah pesawat, dan dalam waktu dekat sudah ada rencana untuk mengirim manusia ke Planet Jupiter.Impian menjelajah angkasa dengan alat baling-baling ini sama tuanya dengan mimpi-mimpi manusia lainnya. Semenjak dulu langit yang tanpa batas adalah ranah dewa-dewi dan manusia biasa yang mencoba menjelajahinya pasti akan mati.Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa Baling-baling Bambu (take koputā) adalah alat fiktif dari Doraemon yang memperbolehkan penggunanya bebas terbang melayang-layang ke angkasa.Cara menggunakannya pun tidak terlalu susah ataupun ribet tingal Tempelkan baling-baling bambu ini ke tubuh terutama di bagian kepala, dan pemakainya pun bebas terbang ke manapun dia mau.Alat Bantu ini kayaknya pas banget buat solusi mengatasi kemacetan yang makin hari makin parah apalagi ditahun-tahun yang akan datang, dimana hal ini dapat disebabkan karena laju pertumbuhan pengguna jalan tidak sebanding dengan ketersediaan jalan. “Bayangkan jika Anda ingin bepergian di sautu tempat ,Anda tinggal mengenekannya di kepala serta Anda mempunyai alat GPS [alat untuk mengetahui posisi] yang secara otomatis menuntun Anda ke tujuan.maka anda tinggal bebas melayang ke angkasa dengan beberapa saat untuk menuju ke tempat tersebut tanpa repot-repot menghadapi kemacetan disana-sini yang ribet dan membosankan apalagi jalan yang banjir atau rob yang sering kali melanda Semarang.
Cara kerjanya pun sangat simple yaitu Setiap kali baling-baling itu berputar dia akan mengeluarkan tenaga gravitasi, dan tenaga itu akan menyelubungi seluruh tubuh. Jadi pemakai akan seperti melayang-layang karena gravitasi Bumi tidak berpengaruh padanya. Lalu gelombang otak akan mengatur perubahan kecepatan baling-baling dengan perantara komputer. Perubahan kecepatan putar baling-baling ini yang menyebabkan perpindahan daerah gaya gravitasi yang berlawan, perubahan itulah yang memungkinkan kita bergerak bebas.
Mungkin saja sebagian masih mengandung impian dan imajinasi yang sangat sulit digambarkan, tetapi melihat hasrat manusia untuk menjelajahi lebih lanjut teknologi penerbangan seperti telah dibuktikan selama abad-abad lalu, semua yang masih bersifat khayalan tadi satu demi satu bisa diwujudkan, seperti halnya impian Wright Bersaudara yang lalu dapat mereka jadikan kenyataan 100 tahun silam, pada tanggal 17 Desember 1903. Tanggal 17 Desember 1903, di Kitty Hawk, North Carolina, Amerika Serikat, Wright Bersaudara berhasil menerbangkan pesawat terbang bermesin pertama di dunia. Kalau penerbangan pertama di pagi hari hanya berlangsung 12 detik, penerbangan kedua dan ketiga pada siang harinya berlangsung 59 detik dan menempuh jarak hampir 300 meter.tapi siapa sangkahanya beberapa puluh tahun setelah itu, tepatnya 1964, dunia telah mengenal pesawat terbang intai strategis high altitude SR-71 Blackbird dengan tiga kali kecepatan suara dan dapat menempuh jarak 4.830 kilometer (km).